Inspeksi Pengelasan Kapal

Deskripsi Buku

Inspeksi pengelasan merupakan faktor yang sangat penting untuk memastikan kualitas, keandalan, dan keamanan pada sambungan las. Inspeksi pengelasan melibatkan proses pemeriksaan dan evaluasi dari hasil lasan terhadap standar kualitas tertentu. Inspeksi las bertujuan untuk mendeteksi cacat las, mengetahu sifat-sifat material, mengevaluasi kepatuhan terhadap kode standar tertentu, memastikan keselamatan dan kinerja secara keseluruhan. Inspeksi las terdiri atas serangkaian pemeriksaan pada hasil las untuk menjaga kualitas yang dilakukan oleh Welding Inspector (WI).
Inspeksi las dilakukan menggunakan dua metode pengujian, yaitu: Non-Destructive Testing (NDT) dan Destructive Testing (DT). NDT adalah cara pemeriksaan, pengujian, atau evaluasi material, komponen, maupun sambungan las tanpa merusak bentuk, fungsi, sifat mekanis dari benda yang diperiksa, sedangkan DT adalah sebaliknya. Metode NDT, contohnya: visual inspection, ultrasonic test, x-ray dan gamma ray, dan medan elektromagnetik. Pengujian merusak (DT) dapat memberikan data nyata tentang kekuatan tarik, tekuk, impak, dan kekerasan material yang sangat penting di industri konstruksi yang berisiko tinggi (kapal, jembatan, pesawat, reaktor) agar tidak terjadi kegagalan yang fatal.
Cacat las didefinisikan American Welding Society sebagai bentuk ketidaksempurnaan pada logam las. International Institute of Welding membagi cacat las menjadi: crack, porosity, solid inclusion, incomplete fusion and penetration, imperfect shape, dan miscalleneous defect. Pembagian tersebut mulai dari cacat las paling berbahaya hingga cacat yang tidak berbahaya. Adanya tegangan sisa pada proses las juga menurunkan kualitas sambungan las. Tegangan sisa (residual stress) pada lasan adalah tegangan yang tertinggal pada logam setelah proses pengelasan selesai dan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi), meskipun tidak ada beban luar yang bekerja.